Anak Semua Bangsa adalah buku kedua dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Buku fiksi yang sangat relevan untuk dibaca kapan pun dan di situasi apa pun. Buku ini tiada habisnya—abadi.
Dikemas dengan cerita menarik dari sudut pandang seorang pribumi—Minke—yang pada masa itu dianaktirikan oleh para penguasa: pejabat, Indo, dan penjajah. Istri paling cantik dan berharga—Annelies Mellema—direbut paksa dari dekapannya tanpa perlawanan.
Bunga Penutup Abad, hanya itu yang tersisa—lukisan paling indah ialah sosok perempuan cantik tak tergantikan. Semua itu menjadi titik balik bagi Minke demi melanjutkan kehidupannya agar bisa melawan ketidakadilan dan penindasan yang dialami pribumi.
Buku ini secara mendalam adalah perjalanan pencarian jati diri bangsa Indonesia. Minke, sebagai representasi pelajar pribumi, dengan pengetahuan dan peradaban Eropa, sadar bahwa itu tidak cukup untuk membebaskan bangsanya. Bukan hanya itu, Anak Semua Bangsa menekankan pentingnya kekuatan menulis sebagai alat perjuangan.